Wisata Kuliner Filipina

Kamis, 02 Juni 2016

 Wisata Kuliner Filipina

Ada 10 tempat makan yang dikunjungi dalam 15hr Food Frenzy Safari di Filipina. Sebagian menawarkan hidangan otentik dari negara ini​ yang patut dicicipi.​

Tiap restoran tentunya punya masakan andalan. Begitu pula dengan tempat makan yang dikunjungi dalam tur 15 jam. Mulai dari menikmati hidangan otentik Filipina di Pampanga sampai sajian pengaruh China.

1. Recovery Food



Tur dibuka dengan sarapan di Recovery Food, Bonifacio Global City, Taguig. Restoran 24 jam ini punya sajian sarapan khas Filipina berupa tapsilog. Berupa tapa (olahan daging kering) disajikan dengan nasi dan telur. Untuk topping nasi ada sajian dari bandeng, babi, maupun ikan kering.

2. Everybody's Cafe



Di San Fernando, Pampanga ada restoran yang sudah ada dari tahun 1950an. Meski sudah dipegang generasi ketiga, restoran masih mempertahankan citarasa otentik makanan Kapampangan asal Pampangan. Di sini ada Adobong Camaru (jangkrik tumis), Pindang Damulag (daging kerbau marinasi), maupun Morcon (daging gulung). Minuman Chocolate de Batirol, paduan cokelat dan kacang, juga jadi andalannya.

3. Aling Lucings



Aling Lucings di Angeles City menjadi tempat lahirnya sajian khas Filipina, sisig. Lucia Cunanan yang dijuluki Sisig Queen, menciptakannya pada tahun 1974. Sisig terbuat potongan kecil bagian kepala babi dan hati ayam yang diberi bumbu cuka, kalamansi, dan bawang bombay. Kemudian sisig disajikan dalam hot plate.

4. Cafe Fleur



Kafe milik chef Sau del Rosario ini menyediakan makanan Pampanga dengan sentuhan internasional. Misalnya sajian Kare Kare yang memakai perut babi dipadukan dengan saus dari kacang macadamia dan minyak truffle. Begitu pula Tamales yang aslinya disajikan dalam bungkusan daun pisang diubah jadi bentuk lain memakai gelas.

5. Quik Snack



Quik Snack berada di Binondo, wilayah Chinatown Manila. Restoran yang didirikan Amah Pilar tahun 1967 ini menyajikan makanan gaya rumahan pengaruh Hokkian. Seperti Lumpia yang mirip lumpia lokal namun ukurannya besar seperti burrito. Ada juga Tokwa ni Amah Pilar yang merupakan tahu goreng dengan soy sauce.

6. Sincerity Restaurant



Di Binondo, ada restoran Tsinoy (China Filipina) lain bergaya rumahan. Berdiri tahun 1956, restoran ini punya sajian omelet tiram dengan campuran tauge. Disamping itu, ayam goreng yang renyah berbumbu oriental jadi favorit sejak lama. Minuman winter melon tea yang segar cocok sebagai pendamping.

7. Dong Bei Dumpling



Dong Bei Dumpling berada di Binondo. Tempat makan yang hanya berkapasitas 30 orang membuat dumpling buatan tangan. Dumpling berisi babi, udang atau vegetarian. Disajikan dengan saus cocolan dari soy sauce dan cuka. Ada juga varian dumpling goreng di sini.

8. Eng Bee Tin



Eng Bee Tin Bakery sudah ada tahun 1912. Andalannya berupa hopia dan tikoy. Hopia mirip dengan bakpia. Isiannya mulai dari ubi ungu, kacang hijau hingga custard. Sedangkan tikoy serupa dengan mochi Jepang.

9. Sarsa Kitchen+Bar



Chef JP Anglo membuka restoran di Bonifacio Global City dengan sajian khas provinsi Negros yang memiliki sentuhan unik. Begitu pula hidangan Filipina kontemporer. Di sini ada sajian sate ayam bernama inasal yang populer dai Bacolod, kota asal Chef JP. Selain itu tersedia Kinilaw, ikan mentah mirip gohu ikan.

10. Mercato Centrale



Mercato Centrale merupakan pasar makanan yang hadir di Bonifacio Global City tiap Jumat dan Sabtu malam. Food market terbesar di Manila ini dirancang oleh Anton Diaz dari blog Our Awesome Planet dan RJ Ledesma, selebriti lokal.

Di Mercato Centrale ada banyak makanan terpilih mulai dari sajian lechon, bakmi Indonesia, gelato, hingga balut. Biasanya penjaja makanan jadi makin dikenal namanya setelah ikut berpartisipasi di sini. Mercato Centrale juga kerap mengadakan kompetisi untuk bisnis makanan baru yang belum komersil.